Selamat datang di CaraGampang.Com

Ice cream Terakhir Bersama Almarhum Bapak

Senin, 03 Desember 20180 komentar

Tak terasa, sudah tiga belas hari (terhitung sejak 10 November 2018) kami kehilangan sosok pria tegas, pekerja keras, disiplin dan penyayang keluarga. Sosok pria itu adalah almarhum Badar bin Isni (66).
Gambar mungkin berisi: 1 orang, luar ruangan dan dekat Kami ikhlas melepaskan bapak dipanggil sang Khalik. Namun, kadang kami masih menganggap ketidakhadirannya di rumah, hanya sebatas jalan-jalan dan akan pulang kembali. Meskipun itu mustahil.
Kesedihan semakin mendalam kami rasakan, terutama ketika melihat paspornya (sengaja kami simpan untuk kenang-kenangan). Tanpa sadar, pipi ini basah oleh air mata yang menetes deras.
Setiap saat (terlebih saat sendiri) wajah bapak tidak bisa hilang dari ingatan. Mulai dari guratan wajah yang mulai menua dan hitam oleh sengatan matahari tampak jelas.
Bahkan suara bicaranya yang khas intonasi cepat (kata sebagian orang dan adik-adik almarhum mirip suara kami), seakan masih terniang di telinga ini. Namun itu semua hanya ilusi.
Enam hari sebelum bapak menghembuskan nafas terakhir. Tepatnya Ahad 4 November 2018, sekitar pukul 12.20 WIB, usai makan siang. Terdengar “nyanyian” dari penjual ice cream. Tak ayal Cucu-cucu bapak (termasuk anak kami), sibuk memanggil abang penjual ice cream.
Rupanya, tak hanya sang cucu yang ingin menikmati makanan dingin itu. Termasuk kami, almarhum bapak dan sang adik Syarifudin juga berminat.
Kami pun order agar dibuatkan ice cream kerupuk. Waktu itu, kami pesan ukuran Rp2.000,-. Beda almarhum bapak dan beberapa cucunya pesan ukuran Rp.5000,-.
Di teras depan rumah (tentu di kampung halaman Dusun Papal), kami menikmati ice cream kerupuk. Bersama bapak, adik dan sang cucu serta emak Meskiyah (beliau tak pesan ice cream karena sakit gula) kami bersenda gurau. Sekali-kali menyeruak tawa. Pokoknya hari itu, suasana ceria dan gembira.
Usai menikmati ice cream kerupuk, kami sekeluarga tetap di teras. Ngobrol biasa bersama bapak dan emak. Masih ingat betol, waktu itu bapak duduk di pojok sisi selatan, di kursi santai, khas untuk beliau.
Rupanya, waktu itu hari terakhir berkumpul dengan bapak. Maklum lah, kami pulang kampung dan bisa kumpul dengan bapak dan emak setiap Sabtu dan Ahad. Itupun kadang tak bisa setiap akhir pekan, karena kesibukan bekerja.
Selamat jalan bapak. Semoga khusnul khotimah. Semoga dilapangkan kubur mu, kuburnya dijadikan taman surga, diampuni segala dosa mu, diterima segala amal ibadah mu. Amiin ya rabbal alami.
Share this article :
 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. ADI SUTRISNO NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger