Selamat datang di CaraGampang.Com

Ayam Kampung dan Ikan Parang Pesanan Bapak

Selasa, 04 Desember 20180 komentar

Kalau sudah tiada baru terasa. Sepenggal bait lirik milik H Roma Irama ini, memang benar adanya. Sepeninggalan H Badar bin Isni, seakan mengangkat seluruh memori perjalanan selama hidupnya.
Seolah kami menyaksikan dengan jelas perjalanan hidup bapak, diputar melalui layar ukuran besar. Cerita masa silam maupun kenangan jelang bapak dipanggil Sang Khalik.
Beberapa hari jelang menghadap Sang Maha Pencipta, bapak punya niat menggelar kenduri syukuran atau selamatan berangkat umroh di Tanah Suci Mekkah. Jadwalnya, malam Jumat 15 November 2016. Namanya kenduri, tentu mengumpulkan orang kampung dan seluruh sanak famili.
Seperti lazimnya, sejak jauh-jauh hari, bapak mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kenduri. Seperti membeli lauk pauk dan lainnya. Waktu itu bapak terlebih dahulu membeli ikan parang ukuran besar, seberat 8 Kg.
Rencananya akan ditambah lagi, dua atau dua hari jelang hari H. Agar awet dan layak dikonsumsi sampai waktunya, ikan parang itu dimasukan dalam kotak pendingin alias ice box. Sesuai jadwal bapak bersama rombongan berangkat Rabu 5 Desember 2018, via Kuala Lumpur Malaysia.
Namun sayangnya ikhtiar bapak, persiapkan kenduri untuk berangkat umroh ke Tanah Suci, tak kesampaian. Karena, bapak lebih dahulu menghadap Allah SWT, meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Memang sesuai jadwal pada malam Jumat (seperti keinginan bapak), ikan parang itu digunakan untuk kenduri. Tapi bukan untuk berangkat umroh, melainkan memperingati hari ketujuh wafatnya beliau.
Pakde Hamid atau Siwo Kamid, tak kuasa membendung air mata, saat bersih-bersih ikan parang jelang kenduri tujuh hari wafat bapak. Beliau (Siwo Kamid), benar-benar sedih.
Betapa tidak, selama ini Siwo Kamid selalu akrab dengan adik iparnya. Setiap sore, mereka selalu duduk di teras rumah sambil ngobrol. Kadang menikmati kue dan panganan lainnya, tentu sambil ditemani secangkir teh hangat.  
Lain pula cerita tentang ayam kampung. Tiga hari jelang bapak menghembuskan nafas terakhir. Tepatnya hari Rabu 7 November 2018, bapak bertandang ke rumah adik bungsunya, Hindon di Desa Pematang Duku Timur.
Selama ini, bapak memang sering datang ke rumah adiknya. Kadang tidur di sana, berkumpul dengan saudara-saudara. Setiap ke tanah kelahirnya, tujuan bapak pasti di rumah Bibik (makcik) Hindon. Mungkin alasannya, di sebelah rumah bik Hindon, ada rumah ibu kandung bapak Mbah Aton.    
Kembali ke cerita ayam kampung. Saat tidur di rumah Bik Hindon, bapak punya hajat ingin kumpul-kumpul dan makan bersama dengan saudara-saudara di rumah. Lantas beliau menyuruh Bik Hindon, membuat sop ayam kampung.
Rencananya, acara kumpul-kumpul itu dilaksanakan Sabtu (malam Minggu) 10 November 2018. Namun Sabtu pagi, bapak menghubungi Bik Hindon, mengatakan agar rencana itu diundur, hari Minggu aja alias malam Senin.
Alasan bapak. Hari Sabtu siang pukul 14.00 WIB, ikut manasik umroh di Masjid Agung Istiqomah. Tentu capek alias lelah setelah manasik. Makanya, bapak menjadwal ulang, jadi hari Minggu alias malam Senin.
Mendapat intruksi itu, si adik bungsu tentu patuh dan langsung menunda jadwal masak memasak ayam kampung. Rupanya, Allah SWT kehendak lain. Rencana bapak kumpul dan makan sop ayam kampung bersama saudara-saudaranya, tidak kejadian. Karena siang itu, tepat pukul 14.03 WIB, tim medis menyatakan bapak wafat.
Siang itu, berita duka tentang wafatnya bapak belum diketahui Bik Hindon. Kami dari RSUD Bengkalis berusaha memberitahu via handpone. Namun karena hari itu jaringan buruk (akibat listrik mati), kami tidak bisa menghubungi.
Bahkan Paman Naluri (ayah Zuriat Abdillah) berkali-kali menghubungi, suaranya tidak jelas. Meskipun Bik Hindon berusaha, namun tidak terjadi komunikasi yang baik. Awalnya bik Hindon berpikir, Paman Nuri mengontak ingin bertanya tentang rencana kumpul dan makan bersama keluarga.
Bik Hindon dan keluarga di Pematang Duku, mengetahui bapak wafat setelah kabar berantai dari salah seorang sanak famili.
Selamat jalan bapak, semoga Allah mengampuni segala dosa mu, menerima segala amal ibadah mu. Amiin ya rabbal alamin.

  


Share this article :
 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. ADI SUTRISNO NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger