MENURUT kamus besar bahasa Indonesia, definisi dari ide itu, rancangan yang tersusun dalam pikiran, sedangkan gagasan hasil pemikiran. Melalui ide dan gagasan yang brilian, maka kita bisa merancang sebuah keinginan besar untuk menjadi terbaik. Bisa diibaratkan ide atau gagasan, merupakan sebuah fondasi awal untuk memulai dan menyusun rencana besar, agar sebuah kenyataan yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bagi siapapun yang dianugerahkan oleh
Allah SWT, menjadi orang yang selalu mempunyai ide dan gagasan briliant,
hendaknya mampu mengelola dengan baik, agar tidak hilang begitu saja. Ikat
ide-ide dan gagasan itu, dengan cara memyampaikan pada setiap kesempatan, agar
orang lain bisa mengetahui isi dalam kepala kita. Siapa tahu melalui ide dan
gagasan yang kita lontarkan kepada orang banyak, mampu menjadi pertimbangan
maupun fondasi awal untuk mengubah sebuah keadaan yang lebih baik.
Merujuk dari pelajaran dari benchmarking
to practise (kalau dulu disebut observasi lapangan alias OL) di Kabupaten
Purwakarta. Ketika bertemu Akang Dedy Mulyadi, Bupati Purwakarta, beliau
memberi wejengan kepada peserta Diklatpim IV angkatan I tahun 2016, Kabupaten
Bengkalis, salah satu poin penting yang menjadi penekanan beliau adalah, siapa
pun yang diberi anugerah oleh Allah SWT sebuah ide atau gagasan, jangan pernah
sia-sia atau diabaikan, tapi harus dikelola dengan baik.
Bahkan ekstrimnya, Akang Dedi, ketika
dapat ide dan gagasan pada tengah malam atau dinihari, beliau langsung menelpon
kepala dinas terkait. Ini salah satu upaya mengelola ide dan gagasan versi
Akang Dedi. Apabila jika kita tidak mengelola ide dan gagasan dengan baik, maka
Sang Pemberi Ide akan marah, besok lagi tidak akan diberi ide.
“Jangan pernah menunda-nunda ide dan
gagasan. Allah akan marah jika kita tidak melaksanakan ide dan gagasan itu.
Jika kita menunda, jangan harap besok atau hari berikutnya akan diberi ide dan
gagasan dari Allah, Kalau begitu dapat ide dan gagasan dari atas (Allah, SWT),
maka kelola dengan baik,” kata Akang Dedi.
Pertanyaannya, bagaimana cara bagi
masyarakat biasa dan staf sebuah instansi pemerintah untuk mengelola ide dan
gagasan secara baik agar tidak lepas begitu saja. Minimal, cara mudah untuk
mengelola ide dan gagasan bagi orang seperti saya ini, menulis ide dan gagasan
itu di kertas, laptop dan bahkan cara yang sangat mudah menulis di gadget atau
hp senter sekalipun. Baru kemudian, ide dan gagasan yang sudah tercatat itu,
kita sampaikan kepada teman, atasan, orang terdekat kita, atau tulis dalam
media sosial seperti (paling tidak dengan menulis akan mengasah kemampuan otak
kita).
Memang tidak semua orang, ujug-ujung
(bahasa Jawa) atau tiba-tiba mendapat ilham atau ide dan gagasan brilian dengan
cepat. Salah seorang sabahat saya yang juga atasan saya, Bang Johansyah Syafri,
mengaku jika sudah kehilangan ide untuk menulis Pidato ataupun membuat tulisan
di Facebook, beliau punya siasat sendiri. Cara beliau, mengambil sebatang
rokok, lalu disulutkan api, lalu dihisap rokok tersebut, sehingga munculnya
ide-ide briliant seiring keluarnya asap dari mulut beliau.
Jika memang buntu, ide-ide itu, ternyata
beliau punya strategi lain, masuk ke kamar mandi atau toilet, lantas (maaf)
nongkrong sambil termenung, walau tak buang hajat, saat itu keluar lah ide-ide
tersebut. Begitu ide terngiang-ngiang dalam kepala, lantas Bang Johan keluar
dari kamar kecil, bergegas menuju laptop yang ada di ruang tamu rumahnya.
Seketika itu jari jemari beliau bergerak seiring ide-ide yang keluar dari dalam
kepala beliau.
Intinya, setiap kita tidak boleh menyia-nyiakan
sebuah ide atau gagasan brilian, kelola dengan baik dan sampaikan kepada siapa
pun, terserah mau diterima atau tidak oleh orang lain.
Selain itu, kita tidak boleh
menunda-nunda sebuah pekerjaan, jika kita sudah diberi amanah menjalankan
sebuah tugas atau pekerjaan maka selesaikan segera dalam tempo yang
sesingkat-sesingkatnya. Karena sebuah pekerjaan yang ditunda-tunda akan membuat
pekerjaan semakin menggunung. Salah-salah kita akan tertimpa ‘gunung’ pekerjaan
yang belum tuntas itu, maka alamat lah akan stressssss. Wasalalam.
Cerita Adi Sutrisno (CAS)
Kumpulan Tulisan di Facebook
