Selamat datang di CaraGampang.Com

HARAP-HARAP CEMAS

Jumat, 17 Februari 20170 komentar



TAK TERASA sudah 42 hari (dikurang 9 hari waktu off campus) kami digembleng dalam program Pendidikan Pelatihan Kepimpinan (Diklatpim) tingkat IV tahun 2016. Canda tawa dan suka maupun duka, dirasakan bersama 34 peserta. Kini tiba masanya pelaksanaan seminar proposan aksi perubahan.

Sebelum tampil untuk menyajikan proposal aksi perubahan, Selasa (31/5/2016) pagi, sekitar pukul 08.45 WIB, saya terlebih dahulu datang ke kantor. Mengenakan baju lengan panjang warna putih dipadukan dengan celana panjang warna gelap, tentu lengkap dengan dasi, saya masuk ke ruang kerja.

Maksud kedatangan saya, bukan untuk mengerjakakan tupoksi sebagai Kasubag Peliputan dan Dokumentasi Bagian Humas Setda Bengkalis, namun hendak numpang mencetak (print) bahan seminar (handout). Ini saya lakukan, karena ada kesalahan penulisan pada dua lembar handout yang sudah disiapkan dua hari lalu.

Seperti biasa lah, begitu masuk ke ruangan, cemeeh atau hago oleh rekan-rekan di humas, terutama Tina, Tika dan Cici, bahkan mas Haryono. Bagi saya, hago-an dan cemehan mereka hal yang biasa, karena di Bagian Humas Setda Bengkalis, setiap saat saling lembar hago atau cemeeh, hal yang lumrah, bahkan dijadikan cemeti alias cambuk bagi kami untuk terus bekerja dan berkarya.

Usai memperbaiki hangout power point untuk pemaparan seminar, saya langsung bergerak menuju Badan Diklat dan Pegawai Bengkalis di Jalan Kelapapati Darat, tentu dengan menaiki ‘kuda besi’ merk Yamaha Jupiter dengan mottonya selalu di depan (bukan iklan ni).

Begitu sampai di depan kelas Diklat, saya menyaksi berbagai ekspresi dari teman-teman, terlihat dari raut mukanya. Ada yang terlihat tenang, termenung bahkan tampak cemas. Bahkan selama ini, ada kawan yang tampak riang dan heboh, berubah 180 derajat mendadak menjadi pendiam.

Berbagai siasat dilakukan teman-teman, ada yang bertanya kepada peserta lain setelah keluar dari ruang penguji, bahkan ada yang bertanya kepada saya, mengenai tahapan-tahapan apa saja saat tampil. Tentu saya jawab, tenang saja lah, anggap lah seperti biasa saat satu bulan lebih belajar di Diklatpim IV ini.

Sementara saya, untuk menyiasati situasi menghadapi seminar proposal, di balik kaca jendela saya “mengintip” teman-teman yang tengah menyajikan proposan di depan penguji, coach dan mentor (atasan langsung).

Mulai dari bang Isrin yang telah berargumen di depan Pak Saharisir (Coach), Pak Jhoni Syafrizal (penguji) dan atasan langsung, Kabid Dinas Kesehatan (maaf, soal namanya saya kurang kenal). Kemudian bang M. Nuh, Kasi di Badan Pengelolaan Daerah juga tampak menjabarkan isi dari power poin yang disiapkan sebelumnya.

Sesuai jadwal, saya mendapat giliran untuk tampil pukul 14.15 WIB, pada urutan 8 pada jadwal yang ditempat di depan pintu kelas. Itu artinya, saya berada diurutan nomor dua setelah Pak Ibrahim (Kasubag TU di UPTD Dukcapil Kecamatan Bengkalis). Kemudian pada urutan di atas saya, ibu Elvia, S.Pd.I (Kasi PMD Kelurahan Damon). Pokoknya usai Isoma, hanya ada tiga peserta yang siap-siap untuk “berjuang” memaparkan dari proposal aksi perubahan yang bakal dilakukan di instansi masing-masing.

Sebagai manusia biasa, tentu siapa saja akan harap-harap cemas menghadapi situasi demikian. Apalagi saya, harus menunggu giliran pukul 14.15 WIB, waktu-waktu genting bagi stamina alias ngantuk.

Kemudian menunggu sang mentor Pak Johansyah Syafri, yang saat ini masih dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru, setelah tadi malam meliput dan mendokumentasikan kegiatan Bupati Bengkalis Amril Mukminin yang mengikuti RUPS Bank Riau Kepri. Bahkan pagi harinya, beliau sempat mengantar keponakannya ke kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru di Panam, tidak jauh dari tapal batas Pekanbaru – Kampar.

Sesuai janji dan komitmen beliau (seperti disampaikan dalam media sosial), Pak Johansyah Syafri akan tiba di Diklat 15 menit sebelum dimulai. Mudah-mudahan, perjalanan beliau berjalan lancar dan tak ada halangan sedikit pun. Amin ya rabbal alamin.

Setelah selesai seminar proposal, selanjutnya tugas besar ada di depan mata, yakni melaksanakan aksi perubahan saya dengan judul Membangun sistem digitalisasi penyimpanan arsip audio visual mobile kegiatan pemerintah dan pembangunan Kabupaten Bengkalis. Hanya dalam waktu dua bulan ke depan, saya harus menyiapkan aksi perubahaan sekaligus dengan tulisannya, lengkap dengan latar belakang, tujuan, terakhir kesimpulan dan saran.

Semoga, dalam waktu yang tergolongan singkat itu saya dan teman-teman seperjuangan mampu menyelesaikan tugas akhir dari Diklatpim IV angkat I tahun 2016.

Cerita Adi Sutrisno (CAS)
Kumpulan Tulisan di Facebook
Share this article :
 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. ADI SUTRISNO NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger