MEMASUKI hari keempat pelaksanaan Diklat Pim Tk IV, peserta disuguhi materi tentang pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Eka.
Dalam materi itu, ada dimasukan agenda
visit atau bahasa melayu nya kunjungan ke tempat bersejarah di kabupaten
Bengkalis. Monument menjadi alasan panitia untuk dipilih sebagai tujuan, (entah
karena alasan lokusnya sangat dekat dgn gedung Balai Diklat Bengkalis, atau memang alasan sejarah).
Nara sumber pada sesi ini adalah Pak
Anwar, beliau saat ini masih tercatat sebagai pegawai negeri sipil di lingkup
Pemkab Bengkalis. Selain itu, beliau juga pernah menjadi kepala desa Pendekik.
Bagi saya, beliau adalah senior, sahabat
sekaligus orang tua saya. Sekedar flashback...jauh sebelum saya "banting
setir" menjadi aparatur sipil negara (ASN), sosok Pak Anwar selalu
mendukung kerja saya dalam mendapatkan data2 untuk membuat berita. Kala itu pak
Anwar sebagai pejabat di Dinas Koperasi.
Ternyata selain "ahli" dibidang
koperasi ternyata beliau juga mahir memaparkan sejarah panjang tentang
perjuangan rakyat Bengkalis. Kenapa saya katakan perjuangan rakyat Bengkalis,
karena dalam pertempuran melawan penjajah Belanda tahin 1948 itu, diikuti oleh
masyarakat dari Pendekik dan sekitarnya, serta pejuang dari Selatbaru dan
Pasiran.
Setelah mendengarkan sejarah tentang
heroik perjuangan rakyat di Desa Pendekik, ternyata mampu membangkitkan rasa
patriotisme dan nasionalisme dari teman-teman peserta Diklatpim IV.
"Ternyata di Bengkalis ini ada
perjuangan heroik, antara pejuang rakyat (fisabillah) yang bersenjatakan parang
dan peralatan seadanya melawan penjajah Belanda. Tapi kenapa tugunya seakan
tidak menggambarkan perjuangan waktu itu," ungkap salaj satu peserta
Diklatpim.
Ada usulan dari beberapa peserta Diklat,
sebaiknya tugu direhab lagi, dilengkapi dengan prasasti berisikan alur cerita
perjuangan pendekik. Tujuannya agar masyarakat khususnya generasi muda yg
berkunjung di tugu itu, bisa mendapatkan info lengkap mengenai sejarah
perjuangan di desa Pendekik.
Mudah-mudahan di masa mendatang, tugu
perjuangan rakyat di desa pendekik, menjadi magnet bagi masyarakat Bengkalis
dan luar daerah yang ingin tahu sejarah perlawanan penjajah Belanda. Semoga....
Cerita Adi Sutrisno (CAS)
Kumpulan Tulisan di Facebook
